Skip to main content

Kelenjar Pancreas dan Hormon Insulin

Kelenjar pancreas tersusun atas  :
  1. Accini  : sekresi enzim pencernaan
  2. Pulau Langerhans, terdiri dari :                      
Sel Alfa           : sekresi glukagon
Sel Beta           : sekresi insulin
Sel Delta         : sekresi somatostatin
Sel F
Transport glukosa ke dalam sel berlangsung secara fasilitated diffusion
      Tanpa insulin ® seperempat dari normal
      Dengan insulin ® 5 kali dari normal
      Insulin efektif di OTOT SKELET dan JARINGAN ADIPOSA
      Insulin tidak mempercepat transport glukosa ke dalam  sel tersebut di bawah ini tetapi glukosa masuk ke dalam sel secara simple diffusion
            1. Sel otak
            2. Sel darah merah
            3. Mukosa usus                        
            4. Epitel tubuli ginjal
Pengaturan konsentrasi glukosa di dalam sel sangat penting karena :
  1. Energi diperoleh dari glukosa, lemak dan protein
  2. Glukosa merupakan satu satunya nutrien untuk otak, retina dan germinal epithelium sehingga konsentrasi glukosa tidak boleh rendah
  1. Bila  konsentrasi glukosa tinggi maka akan terjadi :
a. Tekanan osmotik ekstraseluler meningkat sehingga air keluar sel  dan 
    terjadilah DEHIDRASI
            b. Glukosa pada tubuli ginjal meningkat sehingga banyak glukosa terbuang di 
                urin dan osmotic diuretic cairan   banyak yang hilang    
Konsentrasi glukosa darah normal pada manusia :
      Puasa : 80-90 mg%
      1 jam post prandial      : 120-140 mg%
      2 jam post prandial      : <120 mg%

EFEK INSULIN
1. Efek insulin terhadap metabolisme karbohidrat :
  1. Transport glukosa meningkat
  2. Glikogen  meningkat
  3. Metabolisme glukosa meningkat
2. Metabolisme insulin terhadap metabolisme lemak



3. Efek insulin terhadap metabolisme protein


Apabila terjadi pemecahan dan pembuangan protein yang tidak diimbangi dengan sintesis protein baru maka dapat menyebabkan :
1. Atropi otot
2. Rasa lelah
3. Fungsi organ tubuh terganggu

Comments

Popular posts from this blog

Kalopo (Calopogonium mucunoides)

Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa memanjang sampai 30- 50 cm. Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak tahan terhadap kekeringan. Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat keemasan. Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai. Bunganya kecil berwarna ungu. Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun  dan batangnya berbulu. Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9 Kg/ha. Dapat ditanam dengan rumput Rhodes dan  Brachiaria .

Zat Pengharum pada Pakan Ayam

Untuk menambah daya rangsang ayam terhadap pakan, bisa juga ditambahkan pengharum yang beraroma khusus, biasanya berasal dari ekstrak tumbuhan. Pengharum ini dapat diperoleh di importir obat ternak atau toko-toko kimia. Bahan yang bisa dibeli di toko kimia seperti pengharum yang beraroma vanila. Penggunaan pengharum dalam pakan tidak mutlak. Tidak semua pakan komersial pabrik menggunakan pengharum. Dengan menggunakan bahan baku berkualitas baik akan dihasilkan pakan dengan aroma yang khas. Proses pencetakan pelet melalui tahapan penguapan (steaming) akan memberikan aroma yang lebih merangsang ayam untuk meningkatkan konsumsi pakan.

Laporan Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak (IKT) | Nekropsi

BAB I PENDAHULUAN     Nekropsi merupakan pemeriksaan kondisi jaringan tubuh ternak yang dilakukan dengan cara membedah atau membuka rongga tubuh sehingga fisik organ dalam ternak dapat diamati. Dalam penggunaanya, nekropsi banyak digunakan dalam hal pemeriksaan unggas yang diduga telah terjangkit penyakit. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui penyakit yang diderita oleh unggas sehingga dapat ditentukan penanganan yang tepat untuk menanggulangi penyakit tersebut agar peternakan terhindar dari kerugian finansial yang lebih besar. Maka dari itu nekropsi sangat penting untuk dipelajari, mengingat pentingnya menjaga kesehatan unggas dalam keberlangsungan usaha peternakan.     Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih terlatih dalam melakukan nekropsi pada unggas dan mampu menganalisa penyakit yang diderita oleh unggas. Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih memahami secara mendalam mengenai karakteristik penampilan luar dan organ dalam unggas yang terkena penya