Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

KARAKTERISTIK FOWL KOLERA (KOLERA UNGGAS)

Penyebab : Pasteurella multocida Penularan                           :  Kanibalisme unggas yang menderita atau mati karena kolera merupakan penularan yang cukup penting. Tanda Klinis                      : -   pada kolera akut dijumpai kematian yang tiba-tiba. -    Ayam yang menderita kolera nafsu makannya turun, depresi, kebiruan, mengeluarkan cairan kental dari mulut atau hidung, diare putih berair atau hijau mengental. -    Pada kasus yang kronis dijumpai pembengkakan persendian, cuping, telapak kaki atau selaput sendi. Eksudat biasanya mengkeju dan bisa terkumpul didalam selaput selaput mata atau sinus infraorbitalis. Perubahan pasca mati        :  -  kalau penyakitnya sangat akut, mungkin tidak ditemukan lesi. -    pada kasus akut terdapat seluruh permukaan hatinya bergaris-garis. -    Pada kasus kronik mungkin ditemukan beberapa peradangan terbatas pada persedian, selaput sendi, cuping, kantung selaput mata, sinus infraorbitalis, selaput lendir rongga hidung, telinga tengah at

KARAKTERISTIK GUMBORO (INFECTIOUS BURSAL DISEASE/IBD)

Penyebab : birnavirus Penyebaran                        : melalui kontaminasi virus pada peralatan kandang, pakan, alat angkut dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam kandang. Tanda klinis                       : dikenal dua bentuk penyakit gumboro yaitu subklinis dan klinis. a.        Bentuk Subklinis       Menyerang ayam muda yang umurnya kurang dari tiga minggu dan tidak terlihat gejala klinisnya. Biasanya tidak menimbulkan kematian tetapi ayam yang terserang dan sembuh dari penyakit akan mengalami imunodepresi akibat kerusakan sel-sel limfosit pembentuk antibodi yang berada dalam bursa fabrisius, thymus dan limpa. Ayam menjadi tidak tanggap terhadap vaksinasi dan kematian terjadi akibat infeksi penyakit lain. b.       Bentuk Klinis       Kejadiannya berjalan akut dengan tanda-tanda klinis ayam menjadi lesu, inkoordinasi, tremor, mencret putih dan berlendir, mematuk-matuk kloaka dan bulunya kusam. Bila terjadi infeksi sekunder, kesembuhan dapat terjadi dalm waktu kurang dari sat

KARAKTERISTIK FOWL POX (CACAR AYAM)

Penyebab : Virus DNA yaitu virus pox Sumber penularan              : nyamuk Penularan                           : melalui luka pada kulit, bisa juga melalui keropeng tertular yang dimakan, penularan langsung juga dapat terjadi misalnya dengan mematuk-matuk ayam sakit Tanda klinis                       : Mula-mula berupa papula kecil berwarna kelabu di daerah kulit yang tidak berbulu, pada bagian kepala dan kaki. Beberapa radang bergabung membentuk radang yang besar dan akhirnya membentuk keropeng besar. Apabila keropeng dikelupas akan terjadi perdarahan dilapisan bawahnya. Pada tipe cacar basah akan terlihat bercak berwarna kuning pada selaput lendir mulut, lubang hidung dan faring, sering menyebabkan penyumbatan saluran udara yang mengakibatkan penderita tercekik. Perubahan pasca mati        : perubahan yang terjadi sama seperti gejala klinis. Diagnosa                            : histopatologi Pengendalian                     :  Ayam yang tertular diisolasi sedangkan ayam disekita

KARAKTERISTIK PULLORUM

Penyebab : Salmonella pullorum Penularan                           :  melalui air, makanan dan lingkungan yang terkontaminasi, penularan juga dapat terjadi akibat kanibalisme ayam yang mengalami bakterimia. Tanda klinis                       : -   pada ayam dewasa tidak menunjukkan gejala klinis. -    pada ayam yang baru menetas kelihatan lemah dan kemudian mati. -    Anak ayam yang sakit kelihatan ngantuk dan lemah. -    Juga terlihat penurunan nafsu makan, diare putih yang menempel, berkelompok didekat sumber panas dan menciap-ciap. -    Beberapa hari kemudian mungkin timbul gangguan pernapasan pada anak ayam yang menghirup bibit penyakit pada penetasan    Perubahan pasca mati        :  pada ayam dewasa biasanya tidak ada lesi, testis yang terserang mungkin atropi. Pada anak ayam yang mati kadang-kaadang terlihat basah, ada tinja keputihan  seperti pasta yang menempel disekitar kloaka. Pada kasus klasik ditemukan nodul-nodul berwarna abu-abu pada satu atau lebih organ paru, hati,

KARAKTERISTIK INFECTIOUS BRONCHITIS (IB)

Penyebab : Coronaviridae Tanda klinis                       : pada ayam muda penyakit IB sangat cepat ditandai dengan sulit bernapas, sedikit ngorok dari hidung dan mata keluar eksudat. Produksi telur menurun antara 10-50 %, bentuk telur abnormal, kerabang lunak atau kasar, daya tetas menurun. Peubahan pasca mati         :  trakea terlihat kemerahan mengeluarkan lendir seromukoid, kantung hawa menebal dan buram. Pada ayam petelur terdapat peritonitis akibat telur pecah dan salfingitis. Kadang-kadang ditemukan nefrosis. Diagnosa                            : Histopatologi, Virologi Diagnosa banding              : Infectious laryngotracheitis, ND, infeksi mikoplasma. Pengendalian                     :  Pemeliharaan kandang yang sehat dan vaksinasi secara teratur

KARAKTERISTIK NEWCASTLE DISEASE (ND)

Penyebab                     : Virus Paramyxo Penularan                           : Kontak dengan hewan sakit melalui eksudat, feses dan urine atau melalui perlengkapan kandang termasuk pakan. Penularan dari satu tempat ke tempat yang lain melalui transportasi, pekerja kandang, burung liar, angin, serangga dsb. Tanda klinis                       : tergantung dari virulensi virus yang menulari bisa asimptomatis, gejala pernapasan ringan atau gejala pernapasan disertai gangguan syaraf atau kombinasi gangguan pernapasan dan digesti. Perubahan pasca mati        :  tergantung pada strain yang menulari yaitu berupa bintik-bintik perdarahan pada proventrikulus, nekrose pada usus, kelainan saluran pernapasan berupa rhinitis, tracheitis, laringitis, pneumonia dengan eksudat kataralis atau mukopurulenta. Kelainan syaraf berupa ensefalitis, degenerasi dan nekrose otak. Dapat pula ditemukan perdarahan berupa ptechie pada pericard, epicard, subpleura, tembolok dan usus. Diagnosa                    

KARAKTERISTIK SNOT (INFECTIOUS CORYZA

Penyebab : Hemophilus paragallinarum Tanda klinis                       : - Konsumsi makanan, produksi telur atau pertumbuhan menurun cukup tajam. -  terlihat adnya leleran hidung dan mata yang kadang-kadang disertai mata lengket / tertutup                                        -  udema muka, gangguan pernapasan dan mungkin disertai diare                                                    - keadaan ini melanjut dengan ditemukannya beberapa penderita d engan pembengkakan sinus infra orbitalis dan / atau eksudat pada kantung konjunctiva.          Perubahan pasca mati        :  peradangan yang bersifat kataral pada saluran hidung dan sinus-sinus, seringkali disertai eksudat pada rongga hidung. Seringkali ditemukan pembengkakan muka dan kadang-kadang balung.       Diagnosa                            :  - sejarah, gejala klinis dan lesi yang menciri bisa digunakan sebagai dasar diagnosa. -    preparat ulas eksudat hidung harus dibuat dan diwarnai, -    isolasi dan identifikasi organ

KARAKTERISTIK AVIAN INFLUENZA (AI)

Penyebab : Virus famili orthomyxoviridae Sumber infeksi : unggas piara, spesies unggas domestikasi yang lain, burung piara eksotik, unggas liar, hewan lain. Tanda klinis                       : sangat bervariasi tergantung spesies, jenis kelamin, infeksi ikutan, virus yang menginfeksi, factor lingkungan dan sebagainya yaitu aktivitas menurun, konsumsi pakan menurun, emasiasi, ayam mengeram lebih lama, produksi telur menurun, gangguan pernapasan dari yang ringan sampai berat, batuk ,bersin lakrimasi yang berlebihan, sinusitis, bulu menggelapai, edema pada muka dan kepala, terdapat sianose pada kulit yang tidak berbulu, gangguan saraf dan diare.                                  Dari tanda klinis ini biasanya hanya salah satu tanda saja yang terlihat atau beberapa kombinasi. Pada kasus yang sangat cepat ayam-ayam mati tanpa tanda-tanda. Ayam sakit dalam keadaan komatose sering kepalanya menyentuh lantai. Perubahan pasca mati        :  terlihat kongesti, hemoragi, transudatif dan perubah

PENYAKIT MULUT DAN KUKU ATAU FOOT AND MOUTH DISEASE

Merupakan penyakit viral yang bersifat akut dan sangat menular, menyerang hewan terutama hewan berkuku belah seperti sapi,kerbau,babi,kambing,domba dan ruminansia liar,gajah,hedgehogs(mamalia kecil berbulu seperti landak bermoncong seperti babi),mencit,tikus juga dapat terserang. Pada penyakit ni kuda tidak peka,morbiditas tinggi  dan mortalitas rendah, hewan sembuh dapat sebagai carrier selama 1-2 tahun(sapi), disebabkan virus genus Aphthovirus, famili Picornaviridae. FMDV adalah virus RNA beruntai tunggal, dengan mantel protein yang terdiri dari empat protein kapsid disebutkan sebagai VP1, VP2, VP3, dan VP4. Dapat menyebabkan kerugin ekonomi yang sangat besar yaitu penurunan berat badan menyebabkan penurunan produksi daging, penurunan produksi dan kualitas susu, morbiditas tinggi, penurunan devisa Negara sebab dilarang ekspor ternak dan bahan-bahan asal ternak (oie), penurunan daya kerja akibat luka teracak. Sifat virus penyebab penyakit merupakan family Pcornaviridae,genus Aphthovi

Tetelo atau NCV (Newcaste Disease Virus) pada Ayam

PENYAKIT NEW CASTLE DISEASE (PENYAKIT TETELO) Penyakti tetelo adalah penyakit akut pada unggas yang menular secara cepat dan menyebabkan timbulnya gangguan pernapasan yang sering diikuti oleh gangguan syaraf serta diare Penyebab penyakit ND :  Virus paramyxo yang bervariasi keganasannya: _ Sangat tinggi (velogenik) _ Cukup tinggi (mesogenik) _ Sangat rendah (lentogenik)  Penularan _ Melalui lender dan kotoran ayam sakit _ Melalui pakan, air minum yang tercemar _ Melalui burung piaraan atau burung liar  Gejala klinis Tergantung pada keganasan virus  Infeksi virus lentogenik menunjukkan gejala ringan o Penurunan produksi telur o Tidak terjadi gangguan syaraf _ Infeksi virus mesogenik o Gangguan pernapasan (sesak napas, megap-megap, batuk dan bersin) o Produksi telur menurun o Kelainan bentuk telur dan daya tetasnya menurun o Angka kematian mencapai 10%  Infeksi virus velogenik o Kehilangan nafsu makan o Lesu o Sesak nafas o Megap-megap o Ngorok o Bersin o Ayam mungkin mend

Parvovirus

Parvovirus adalah virus DNA  hewan yang paling sederhana. Karena kapasitas dari penyandiannya dari genomnya kecil. Parvovirus adalah virus yang umumnya menyerang manusia, separuh dari orang dewasa pasti pernah terkena pada masa kanak-kanaknya atau masa remajanya. ·          Morfologi (struktur dan komposisinya) Virion        : ikosahedral, berdiameter 18-26 nm, 32 kapsomer Komposisi : DNA (20 %), protein (80%) Genom       : DNA untai tunggal, linier, 5,6 kb, BM 1,5-2,2 juta Protein       : Dua selubung protein Selubung    : tidak punya selubung Replikasi    : Inti, berrgabtung pada fungsi sel inang yang membelah diri Karateristik utama  : Virus sangat sederhana, satu genus adalah cacat,-replikasi dan memerlukan inang. ·          Klasifikasi Parvovirus manusia B19 manusia termasuk genus parvovirus, demikian juga genus panlekopenia felinum dan parvovirus kanikum, keduanya merupakan pathogen serius pada penyakit hewan. Parvovirus termasuk ordo parvovirales dam familia parvoviridae. ·   

KLASIFIKASI VIRUS

Klasifikasi virus dapat dibedakan berdasarkan beberapa macam, antara lain berdasarkan morfologi, type dari asam nukleat, cara virus tersebut melakukan replikasi diri, host organism, dan type penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.  Baltimore classification Menurut David Baltimore - seseorang yang mendapatkan nobel dalam bidang biologi -  bakteri dikelompokkan menjadi 7 grup atau golongan. Klasifikasi ini berdasarkan kombinasi asam nuklet mereka, strandedness dari virus tersebut ( double stranded atau single stranded ), cara replikasi mereka. Tujuh grup dari virus menurut David Baltimore adalah : Grup I             :           double-stranded DNA viruses Grup II                        :           single-stranded DNA viruses Grup III          :           double-stranded RNA viruses Grup IV          :           positive-sense single-stranded RNA viruses Grup V            :           negative-sense single-stranded RNA viruses Grup