Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

PERENCANAAN KEBUTUHAN KANDANG DAN PERALATAN TERNAK AYAM PEDAGING / BROILER

Salah satu aspek penting dalam bisnis ayam pedaging adalah bagaimana merencanakan kebutuhan kandang dan peralatan kandang agar kegiatan usaha bisa berjalan efektif dan efisien. 1.    Syarat, Lokasi, Fungsi, Sistem dan Konstruksi Kandang Ayam pedaging komersil pada umumnya dipelihara secara intensif dengan system pemeliharaan ayam selalu dikandangkan dari mulai ayam datang sampai ayam siap dipanen. Adapun syarat-syarat kandang yang baik agar social walfare ayam terjaga adalah : a.    Dinding kandang dapat terbuat dari papan, bilah bambu, ram kawat. Dinding kandang tidak boleh terlalu rapat, hal ini dimaksudkan untuk keleluasaan sirkulasi udara kandang, dan tidak boleh terlalu jarang sehingga predator tidak dapat masuk kedalam kandang. b.    Arah kandang sebaiknya membujur timur-barat. Hal ini dimaksudkan agar ayam tidak terlalu kepanasan, tetapi pagi hari masih dapat memperoleh sinar mata hari, c.    Tinggi tiang tengah keatap minimal 6-7 meter dan tiang tepi minimal 2.5 - 3 meter, hal

MEMBUAT BIOGAS

 Biogas terbentuk dari hasil penguraian kotoran hewan oleh mikroorganisme yang terdiri atas karbondioksida (30-40%), hidrogen (1-5%), metana (50-70%), uap air (0,3%), nitrogen (1-2%), dan hidrogen sulfat (endapan). Metana sebagai komponen terbesar dapat dimanfaatkan untuk memasak dan pemanas. Banyaknya metana yang dihasilkan juga menentukan daya listrik yang dihasilkan. Satu meter kubik (m3) metana yang setara dengan 10 kWh atau 0,6 liter bensin, mampu menghidupkan lampu 60-100 watt selama 6 jam. Cukup 3 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan energi skala rumah tangga. Pada dasarnya, biogas dapat diolah dari berbagai macam feses. Hanya, tiap feses ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan. Contoh, feses sapi yang mudah dibuat biogas karena sedikit mengandung unsur-unsur kimia. Selain itu, perbandingan C/N (Carbon/Nitrogen) feses sapi adalah yang paling baik sehingga bakteri pembentuk gas dapat tumbuh lebih baik. Lain halnya dengan feses ayam yang dipelihara secara intensif. Feses ayam ter

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN (TPP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.    Latar Belakang Pakan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, khususnya ternak. Sehingga harus selalu terpenuhi ketersediaannya untuk menunjang hidup ternak. Ketersediaan pakan di alam cukup melimpah, namun pemanfaatannya belum maksimal. Pentingnya pakan dalam kebutuhan ternak untuk memenuhi hidup pokok seekor ternak. Saat ini kualitas pakan di Indonesia sangat rendah sehingga untuk mengatasi rendahnya kualitas pakan perlu adanya pengolahan tambahan untuk meningkatkan kualitas pakan. Pada praktikum Teknologi Pengolahan Pakan ini, mahasiswa belajar cara meningkatkan kualitas bahan pakan, sehingga pemanfaatannya dapat optimal, serta setiap hijauan yang berpotensi sebagai pakan dapat dimanfaatkan. Pengolahan pakan berupaya meningkatkan kandungan nutrisi tersebut dengan beberapa perlakuan, seperti; amoniasi, silase dan fermentasi. Proses amoniasi dengan penambahan urea, silase dengan penambahan bekatul sedangkan fermentasi dengan penambahan bekatul. Fungsi am