1. Alfalfa (Medicago sativa)
Tanaman ini asalnya dari wilayah subtropis (asli Timur Tengah) . Alfalfa termasuk jenis leguminosa (kacang-kacangan) dengan kadar protein 32 % dan bisa dijadikan pakan ternak serta herbal. Alfalfa cocok untuk dijadikan pakan semua hewan ternak, mulai ikan, ayam, itik, babi, sapi pedaging, sapi perah,dan kelinci. Tanaman alfalfa banyak juga dibudidayakan di Eropa, Australia, Amerika Selatan, Cina,dan Afrika Selatan. nodul akar mengandung bakteri Sinorhizobium meliloti yang mempunyai kemampuan untuk memperbaiki nitrogen. Karena itu menghasilkan pakan tinggi protein. Selain itu, tanaman ini juga mampu meningkatkan produksi susu pada sapi perah atau kambing perah.
Sumber : http://www.trobos.com/show_article.php?rid=8&aid=3763
2. Daun Gamal (Gliricidia sepium )
Pemberian daun gamal (gliricidia) segar pada domba dapat meningkatkan pertambahan bobot badan, penampilan, reproduksi dan produksi. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman leguminosa pohon tropis yang multi fungsi baik sebagai kayu bakar, tanaman pagar, pakan ternak dan pencegah erosi. Sebagai pakan ternak ruminansia hijauan, gamal memiliki nilai gizi yang cukup baik yaitu 22,1% bahan kering, 23,5% protein dan 4200 Kcal/kg energi. Untuk mengurangi kadar kumarin yang menyebabkan aroma daun gamal tidak sedap, kadar kumarinnya bisa diturunkan melalui perlakuan pengeringan dengan sinar matahari antara 30-90 menit. Semakin lama waktu penjemuran, semakin banyak kumarin yang hilang. Proses pelayuan pada suhu kamar selama 24 jam dapat menghilangkan kadar kumarin sampai 77%.
Sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/568/
3. Turi (Sesbania grandiflora)
Berasal dari Srilanka
- Pertumbuhannya cepat
- Cabang sedikit, polong panjang
-Tumbuh subur di tanah sawah
- Dapat tumbuh baik di daerah tropis yang lembab dengan curah hujan 2000 mm/tahun
Daun turi merupakan hijauan makanan ternak yang kaya akan kandungan protein kasar. Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas; protein kasar 27,3%, energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu 7,5%, Ca 1,5% dan P 0,4%.
Salah satu kendala penggunaan daun turi sebagai pakan ternak adalah rendahnya produksi biomass dan tidak tahan terhadap pemangkasan. produksi daun turi pada musim kemarau (1,7 kg/pohon/3-4 bulan) dan musim hujan (4,1 kg/pohon/2-3 bulan). Akan tetapi, turi relatif tahan terhadap kekeringan sehingga sangat bermanfaat sebagai sumber pakan kambing pada musim kemarau.
4. Petai Cina (Leucaena leucocephala)
Asal: Amarika Tengah
Deskripsi
- Familia : Mimesaceae
- Berupa pohon tidak berduri dan selalu hijau
- Perakaran dalam, tinggi antara 2-10 meter
- Daun berkarang, bunga membentuk pola warna putih kekuningan
- Dikembangkan dengan biji
Uraian :
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
Nama Lokal :
Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura)
5. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
Kaliandra merupakan salah satu leuguminosa pohon atau semak yang memiliki beberapa spesies, satu diantaranya yang paling banyak dikenal adalah jenis kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus). Kaliandra termasuk dalam familia Leguminoseae dan sub familia Mimosaceae (Palmer et al 1994). Tanaman yang berbentuk perdu (semak) ini, memiliki batang berkayu, bertajuk lebat, dan dapat mencapai tinggi 45 meter serta akarnya dapat mencapai kedalaman 1,5 – 2 m.
Tanaman kaliandra dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tahan pangkasan, cepat bersemi dan lebat, sistem perakaran dalam dan mampu membentuk bintil akar (bintil akar dapat mengikat nitrogen yang dapat menyuburkan tanah). Mennurut Palmer et al (1994) habitat asli pertumbuhan kaliandra adalah rata-rata curah hujan 700 – 3000 mm/tahun dengan 1 – 7 bulan kering. Namun adaptasi terbaik di Indonesia adalah curah hujan lebih dari 1000 mm/tahun. Tumbuh baik pada tekstur tanah ringan, masam dan kurang subur, karena bersimbioses dengan rhizobium dan jamur mikoriza.
Tanaman ini asalnya dari wilayah subtropis (asli Timur Tengah) . Alfalfa termasuk jenis leguminosa (kacang-kacangan) dengan kadar protein 32 % dan bisa dijadikan pakan ternak serta herbal. Alfalfa cocok untuk dijadikan pakan semua hewan ternak, mulai ikan, ayam, itik, babi, sapi pedaging, sapi perah,dan kelinci. Tanaman alfalfa banyak juga dibudidayakan di Eropa, Australia, Amerika Selatan, Cina,dan Afrika Selatan. nodul akar mengandung bakteri Sinorhizobium meliloti yang mempunyai kemampuan untuk memperbaiki nitrogen. Karena itu menghasilkan pakan tinggi protein. Selain itu, tanaman ini juga mampu meningkatkan produksi susu pada sapi perah atau kambing perah.
Sumber : http://www.trobos.com/show_article.php?rid=8&aid=3763
2. Daun Gamal (Gliricidia sepium )
Pemberian daun gamal (gliricidia) segar pada domba dapat meningkatkan pertambahan bobot badan, penampilan, reproduksi dan produksi. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman leguminosa pohon tropis yang multi fungsi baik sebagai kayu bakar, tanaman pagar, pakan ternak dan pencegah erosi. Sebagai pakan ternak ruminansia hijauan, gamal memiliki nilai gizi yang cukup baik yaitu 22,1% bahan kering, 23,5% protein dan 4200 Kcal/kg energi. Untuk mengurangi kadar kumarin yang menyebabkan aroma daun gamal tidak sedap, kadar kumarinnya bisa diturunkan melalui perlakuan pengeringan dengan sinar matahari antara 30-90 menit. Semakin lama waktu penjemuran, semakin banyak kumarin yang hilang. Proses pelayuan pada suhu kamar selama 24 jam dapat menghilangkan kadar kumarin sampai 77%.
Sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/568/
3. Turi (Sesbania grandiflora)
Berasal dari Srilanka
- Pertumbuhannya cepat
- Cabang sedikit, polong panjang
-Tumbuh subur di tanah sawah
- Dapat tumbuh baik di daerah tropis yang lembab dengan curah hujan 2000 mm/tahun
Daun turi merupakan hijauan makanan ternak yang kaya akan kandungan protein kasar. Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas; protein kasar 27,3%, energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu 7,5%, Ca 1,5% dan P 0,4%.
Salah satu kendala penggunaan daun turi sebagai pakan ternak adalah rendahnya produksi biomass dan tidak tahan terhadap pemangkasan. produksi daun turi pada musim kemarau (1,7 kg/pohon/3-4 bulan) dan musim hujan (4,1 kg/pohon/2-3 bulan). Akan tetapi, turi relatif tahan terhadap kekeringan sehingga sangat bermanfaat sebagai sumber pakan kambing pada musim kemarau.
4. Petai Cina (Leucaena leucocephala)
Asal: Amarika Tengah
Deskripsi
- Familia : Mimesaceae
- Berupa pohon tidak berduri dan selalu hijau
- Perakaran dalam, tinggi antara 2-10 meter
- Daun berkarang, bunga membentuk pola warna putih kekuningan
- Dikembangkan dengan biji
Uraian :
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng. Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara stek batang.
Nama Lokal :
Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan (Madura)
5. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
Kaliandra merupakan salah satu leuguminosa pohon atau semak yang memiliki beberapa spesies, satu diantaranya yang paling banyak dikenal adalah jenis kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus). Kaliandra termasuk dalam familia Leguminoseae dan sub familia Mimosaceae (Palmer et al 1994). Tanaman yang berbentuk perdu (semak) ini, memiliki batang berkayu, bertajuk lebat, dan dapat mencapai tinggi 45 meter serta akarnya dapat mencapai kedalaman 1,5 – 2 m.
Tanaman kaliandra dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tahan pangkasan, cepat bersemi dan lebat, sistem perakaran dalam dan mampu membentuk bintil akar (bintil akar dapat mengikat nitrogen yang dapat menyuburkan tanah). Mennurut Palmer et al (1994) habitat asli pertumbuhan kaliandra adalah rata-rata curah hujan 700 – 3000 mm/tahun dengan 1 – 7 bulan kering. Namun adaptasi terbaik di Indonesia adalah curah hujan lebih dari 1000 mm/tahun. Tumbuh baik pada tekstur tanah ringan, masam dan kurang subur, karena bersimbioses dengan rhizobium dan jamur mikoriza.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkomentar,semoga bermanfaat