Skip to main content

KARAKTERISTIK DEDAK PADI SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK

Pendahuluan

Dedak Padi
Dedak  padi  merupakan  bahan  penyusun pakan yang sangat populer, selain ketersediaanya  melimpah,  juga  penggunaannya tidak  bersaing  dengan  kebutuhan  pangan,  dan harganya  relatif  murah.Biasanya dedak padi digunakan sebagai salah satu bahan penyusun ransum atau juga bisa digunakan sebagai bahan pakan tambahan bagi ternak, khususnya pada ternak sapi.

Dedak padi merupakan bahan pakan yang sangat dibutuhkan dalam komposisi ransum baik untuk ternak ruminan maupun monogastrik. Dedak padi merupakan hasil samping pengilingan padi yang digolongkan sebagai pakan sumber energi.  Dedak padi adalah hasil ikutan penggilingan padi atau sisa penumbukan padi. Dalam pengolahan gabah padi sendiri jika digiling akan menghasilkan beras sebanyak 50-60%, sisanya menir 1-17%, sekam 20-25%, dedak 10-15%, dan bekatul 3%.

Isi

Karakteristik Dedap Padi   
    Sebagai bahan pakan yang mempunyai nutrisi yang cukup tinggi, dedak padi mempunyai beberapa karakteristik yang berkaitan dengan pengolahan pakan, yaitu berkaitan dengan karakteristik fisik, kimia, dan biologi.

Karakterisrik Fisik Dedak Padi

    Sebagai bahan pakan. Dedak padi mempunyai beberapa karakter fisik sebagai berikut:
1.    Mempunyai struktur yang cukup kasar
2.    Mempunyai bau yang khas
3.    Berwarna coklat dan tidak menggumpal
4.    Dedak padi umumnya tidak tahan disimpan dan cepat menjadi tengik. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak.

Karakteristik Kimia Dedak Padi
   
    Dedak padi mengandung protein 11,9%, serat kasar 10%, energi metabolisme 2730 kkal/kg, dan mineral Ca dan P 0,01% dan 1,15 %. Adapun komposisi dedak padi adalah sebagai berikut




Komposisi Kandungan Nutrisi Dedak Padi
BK %
PK %
Lemak %
SK %
NDF %
ADF %
Ca %
P %
TDN %
86
11,9
12,1
10
6,8
4,3
0,1
1,3
70,5
100
13,8
14,1
11,6
7,9
5
0,12
1,51
81,5

            Kandungan minyak dedak padi berkisar 14-18% sehingga dapat mudah tengik, dan untuk menghilangkanya perlu dilakukan pemanasan menggunakan uap sampai 100 oC selama 4-5 menit, atau menggunakan embusan udara panas 40 oC selama 10 menit atau pengurangan air sampai dibawah 14%.

Karakteristik Biologis Dedak Padi

Dedak padi mempunyai beberapa karakteristik biologis sebagai berikut:     
  1. Mudah rusak oleh serangga dan bakteri.
  2. Mudah berjamur, yang dipengaruhi oleh kadar air, suhu serta kelembaban yang membuat jamur cepat tumbuh. Hal ini dapat diatasi dengan zeolit dan kapur, yang berfungsi sebagai pengering atau penyerap air dari jaringan dedak padi. Penambahan zeolit atau kapur dapat meningkatkan daya simpan dedak padi sampai dengan 12 minggu.
  3. Mudah berbau tengik, yang disebabkan oleh enzim lipolitik/perioksidase yang terdapat dalam dedak karena kandungan asam lemak bebas dalam dedak meningkat selama penyimpanan.
  4. Dedak padi tidak mempunyai anti nutrisi, tetapi penggunaannya perlu dibatasi. Penggunaan dedak padi dalam ransum sapi maksimum 40% dari toal ransum 

Kesimpulan

            Dedak padi adalah hasil ikutan penggilingan padi atau sisa penumbukan padi. Dedak padi sendiri mempunyai beberapa karakteristik yang meliputi karakteristik fisik yaitu mempunyai bau yang khas, warna coklat, dan struktur kasar, sedangkan karakteristik kimia yaitu mengandung protein 11,9%, serat kasar 10%, energi metabolisme 2730 kkal/kg, dan mineral Ca dan P 0,01% dan 1,15 % dan karakteristik biologis yaitu mudah rusak oleh serangga dan bakteri, berjamur dan berbau tengik. 

Daftar Pustaka


Agus Ali. 2012. Bahan Pakan Konsentrat Untuk Sapi. Citra Aji Pratama. Yogyakarta
Wahyuni Siti dkk. 2011. Respon  Broiler  Terhadap  Pemberian  Ransum  Mengandung Dedak Padi Fermentasi oleh Kapang Aspergillus ficuum (Response of Broiler Fed on Diet Containing Fermented Rice Bran by Aspergillus ficuum). Jurnal Ilmu Ternak, Juni 2011, No. 10, Vol. 1, 26 – 31.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak (IKT) | Nekropsi

BAB I PENDAHULUAN     Nekropsi merupakan pemeriksaan kondisi jaringan tubuh ternak yang dilakukan dengan cara membedah atau membuka rongga tubuh sehingga fisik organ dalam ternak dapat diamati. Dalam penggunaanya, nekropsi banyak digunakan dalam hal pemeriksaan unggas yang diduga telah terjangkit penyakit. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui penyakit yang diderita oleh unggas sehingga dapat ditentukan penanganan yang tepat untuk menanggulangi penyakit tersebut agar peternakan terhindar dari kerugian finansial yang lebih besar. Maka dari itu nekropsi sangat penting untuk dipelajari, mengingat pentingnya menjaga kesehatan unggas dalam keberlangsungan usaha peternakan.     Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih terlatih dalam melakukan nekropsi pada unggas dan mampu menganalisa penyakit yang diderita oleh unggas. Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih memahami secara mendalam mengenai karakteristik penampilan luar dan organ da...

Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Kambing

Organ tubuh luar terdiri dari atas kepala, kaki depan, kaki belakang, total kaki, kulit, ekor, otak, mata dan lidah. Organ tubuh dalam terdiri dari total organ tubuh dalam, total saluran pencernaan, darah dan lemak hasil ikutan internal. Ternak kambing memberikan beberapa keuntungan bagi petani peternak, antara lain : 1) Sebagai ternak penghasil daging, susu, Wit dan pupuk, 2) sebagai hewan tabungan,   3) cepat berkembang biak dan beranak lebih dari satu dalam satu kali melahirkan, 4) modal yang diperlukan relatif kecil, 5) kandang dan pemeliharaamya sederhana dan tidak membutuhkan tenaga yang banyak, 6) dapat menggunakan limbah pertanian sebagai makanan dan 7) mempunyai resiko pemeliharaan gang kecil. Pertumbuhan tubuh sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan bagian-bagian tubuh yang terdiri atas organ-organ tubuh luar dan dalam.   Sebagian dari organ-organ ini adalah organ yang masak dini, hal ini karena organ tersebuk merupakan organ pengatur dan penunjang aktifitas tubuh, s...

Sistem Reproduksi Hewan Ruminansia Jantan

Tugas utama hewan jantan/pejantan secara alamiah adalah memproduksi semen/spermatozoa yang subur dan menempatkanya  dalam alat kelamin betina dengan tepat.  Tugas ini dilaksanakan oleh organ reproduksi primer dan sekunder.   Organ reproduksi primer pada hewan jantan yaitu testis. Sedangkan   organ   reproduksi   sekunder   terdiri   dari   epididymis,   vas deferens, uretra, kelenjar vesikularis, kelenjar prostate dan kelenjar bulbouretralis/cowper dan penis. Secara alamiah fungsi esensial dari seekor pejantan adalah menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa yang cukup, aktif dan infertil serta secara sempurna mampu meletakkannya ke dalam saluran reproduksi betina. Semua proses fisiologis dalam tubuh ternak jantan, baik secara langsung maupun tidak langsung, menunjang produksi dan kelangsungan hidup spermatozoa.  Namun demikian pusat kegiatan dari kedua proses ini terletak pada orga...