Metoda Rekto-Vagina
Inseminasi Buatan (IB) adalah proses penempatan sperma kedalam alat reproduksi betina dengan menggunakan alat bantu, selain kawin alam. Ada beberapa teknik untuk menginseminasi sapi. Salah satu metoda yang paling popular dan paling baik adalah metoda rekto-vagina. Metoda ini sederhana (simple) tetapi agak sulit untuk dipelajari, karena metoda ini memerlukan banyak latihan.
Metoda inseminasi Recto-vagina juga disebut metoda fixasi cervix. Metoda ini cukup mudah (diatas disebutkan agak sulit). Untuk menguasai metoda ini siswa harus banyak berlatih. Caranya yaitu dengan memasukkan tangan kiri yang dilapisi dengan plastik (glove), di lumasi dengan sedikit pelumas (Jelly) ke dalam rektum sapi. Kemudian tangan kiri berada dan memegang cervix (Gambar 1).
Cervix dapat dibedakan dengan uterus ataupun dengan vagina, karena memiliki dinding yang tebal (Bearden dan Fuquay, 2000). Alat inseminasi dimasukkan melalui vulva ke dalam vagina hingga menyentuh cervix dan jari tangan kiri yang berada disekitar bagian cervix. Bibir vulva harus dikuakkan waktu alat inseminasi dimasukkan agar mencegah kontaminasi oleh permukaan vulva bagian luar. Cervix seharusnya dipegang dengan tangan bagian ujung posterior cervix dengan jari telunjuk dan jari tengah dan ibu jari. Dua jari lainnya untuk membantu atau mengarahkan alat inseminasi. Alat inseminasi dituntun kedalam mulut cervix, tangan kiri digunakan mengarahkan ujung alat inseminasi memasuki saluran cervix. Lipatan-lipatan cervix sangat penting untuk manipulasi cervix pada segala arah agar instrument dapat memasuki cervix. Setelah alat inseminasi memasuki cervix, telunjuk dan ibu jari maju kedepan sehingga manipulasi bertempat didepan ujung alat inseminasi. Posisi instrumen dapat dirasakan dengan jari tersebut. Alat inseminasi sebaiknya segera diberhentikan setelah mencapai bagian ujung dalam cervix.
Alat inseminasi jangan dilepas dari vagina setelah setelah masuk hingga inseminasi selesai. Ini khususnya sangat penting jangan mencabut alat inseminasi waktu sapi urinasi (kencing).
Bagi para pemula harus benar-benar memperhatikan beberapa situasi masalah sebagai berikut:
(a) Alat inseminasi harus dimasukkan ke dalam vagina dengan ujung depan mengarah lebih tinggi daripada ujung lainnya. Ini untuk membantu mencegah alat inseminasi memasuki suburethral diverticulum atau ke urethral bagian luar.
(b) Kontraksi otot walaupun jarang, akan menekan alat reproduksi menuju anus, yang menyebabkan vagina menjadi berlipat. Ini seolah- olah tidak memungkinkan membawa instrumen menuju cervix. Cervix dapat dipegang dengan tangan kiri dan menekan kedepan untuk meluruskan bagian vagina.
(c) Sapi akan mencoba mendorong tangan kiri keluar dari rektum dengan kontraksi peristaltik muskular. Kontraksi dimulai pada perbatasan usus besar dan rektum dan bergerak menuju anus. Waktu kontraksi mencapai tangan kemudian berhenti, namum ototnya berusaha melintir tangan. Tangan akan cepat capai jika kontraksi otot terjadi. Cervix musti dilepaskan dan tangan menekan kearah kontraksi. Rektum akan relax sehingga cervix dapat dimanipulasi lagi.
(d) Otot rektum mungkin kontraksi, membuat dinding yang besar, keras. Cervix tidak bisa dimanipulasi dirasakan dalam kondisi ini. Kontraksi ini dapat diatasi dengan menekan kedepan ke perbatasan rektum dan usus besar.
(e) Dalam situasi latihan, kadang-kadang vagina terisi dengan udara, membuat susah untuk memegang cervix. Tekanan dengan tangan menuju vulva akan mengeluarkan udara dan memperbaiki kondisi kerja yang lebih nyaman.
(f) Kantung kemih terisi banyak air dapat menyebabkan susahnya cervix dimanipulasi. Mengusap-usap clitoris dapat menyebabkan urinasi.
Estrus (Berahi)
Estrus adalah periode ternak betina bersedia dikawin. Ini terjadi setiap 18-21 hari. Estrus juga disebut heat karena ketertarikan ternak terhadap lawan jenis selama periode ini. Pada kondisi normal betina yang heat adalah fertile pada waktu sekitar waktu heat, karena didalam ovary ada ovum yang matang. Ternak betina akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
(a) Akan tetap berdiri bila dinaiki oleh ternak lainnya.
(b) Akan mencoba menaiki ternak lainnya.
(c) Mucus keluar dari vulva atau melekat pada pantat sapi. Ini memungkinkan sapi hampir estrus, sedang estrus atau baru saja selesai estrus.
(d) Vagina nampak membengkak, memerah, bila dipegang agak hangat. (e) Sapi betina biasanya nervous, nafsu makan kurang, lebih banyak berjalan daripada biasanya, melenguh, produksi susu drastis menurun dan secara umum terangsang.
(f) Sapi betina akan malihat atau mencari pejantan dan tinggal dekat dengan pejantan.
(g) Tanda-tanda lain ekor diangkat, juga banyak mengeluarkan urin.
Waktu Inseminasi
Harus di ingat bahwa sapi fertile bila ada telur yang dapat dibuahi. Ovum hanya dapat hidup dalam jangka waktu pendek setelah ovulasi. Sapi tidak mengovulasikan ovumnya hingga estrus berakhir. Ini mungkin dari 6 – 18 jam setelah heat untuk menghasilkan yang optimum sapi harus diinseminasi pada pada 2/3 masa berahi atau beberapa jam setelah tanda-tanda estrus berakhir Secara kasar antara 24 jam period setelah awal standing heat.
Ketepatan pengamatan saat sapi benar-benar berahi ini sangat sulit. Oleh karena itu aturan menggunakan jari yang disebut Pagi-Sore sudah banyak dipakai. Bila sapi menunjukkan estrus pagi hari, maka sapi tersebut di inseminasi sore harinya. Bila sapi menunjukkan berahi sore hari, maka sapi tersebut harus di IB pagi hari berikutnya.
Inseminasi Buatan (IB) adalah proses penempatan sperma kedalam alat reproduksi betina dengan menggunakan alat bantu, selain kawin alam. Ada beberapa teknik untuk menginseminasi sapi. Salah satu metoda yang paling popular dan paling baik adalah metoda rekto-vagina. Metoda ini sederhana (simple) tetapi agak sulit untuk dipelajari, karena metoda ini memerlukan banyak latihan.
Metoda inseminasi Recto-vagina juga disebut metoda fixasi cervix. Metoda ini cukup mudah (diatas disebutkan agak sulit). Untuk menguasai metoda ini siswa harus banyak berlatih. Caranya yaitu dengan memasukkan tangan kiri yang dilapisi dengan plastik (glove), di lumasi dengan sedikit pelumas (Jelly) ke dalam rektum sapi. Kemudian tangan kiri berada dan memegang cervix (Gambar 1).
Gambar 1. Inseminasi Rekto-vagina
Cervix dapat dibedakan dengan uterus ataupun dengan vagina, karena memiliki dinding yang tebal (Bearden dan Fuquay, 2000). Alat inseminasi dimasukkan melalui vulva ke dalam vagina hingga menyentuh cervix dan jari tangan kiri yang berada disekitar bagian cervix. Bibir vulva harus dikuakkan waktu alat inseminasi dimasukkan agar mencegah kontaminasi oleh permukaan vulva bagian luar. Cervix seharusnya dipegang dengan tangan bagian ujung posterior cervix dengan jari telunjuk dan jari tengah dan ibu jari. Dua jari lainnya untuk membantu atau mengarahkan alat inseminasi. Alat inseminasi dituntun kedalam mulut cervix, tangan kiri digunakan mengarahkan ujung alat inseminasi memasuki saluran cervix. Lipatan-lipatan cervix sangat penting untuk manipulasi cervix pada segala arah agar instrument dapat memasuki cervix. Setelah alat inseminasi memasuki cervix, telunjuk dan ibu jari maju kedepan sehingga manipulasi bertempat didepan ujung alat inseminasi. Posisi instrumen dapat dirasakan dengan jari tersebut. Alat inseminasi sebaiknya segera diberhentikan setelah mencapai bagian ujung dalam cervix.
Alat inseminasi jangan dilepas dari vagina setelah setelah masuk hingga inseminasi selesai. Ini khususnya sangat penting jangan mencabut alat inseminasi waktu sapi urinasi (kencing).
Bagi para pemula harus benar-benar memperhatikan beberapa situasi masalah sebagai berikut:
(a) Alat inseminasi harus dimasukkan ke dalam vagina dengan ujung depan mengarah lebih tinggi daripada ujung lainnya. Ini untuk membantu mencegah alat inseminasi memasuki suburethral diverticulum atau ke urethral bagian luar.
(b) Kontraksi otot walaupun jarang, akan menekan alat reproduksi menuju anus, yang menyebabkan vagina menjadi berlipat. Ini seolah- olah tidak memungkinkan membawa instrumen menuju cervix. Cervix dapat dipegang dengan tangan kiri dan menekan kedepan untuk meluruskan bagian vagina.
(c) Sapi akan mencoba mendorong tangan kiri keluar dari rektum dengan kontraksi peristaltik muskular. Kontraksi dimulai pada perbatasan usus besar dan rektum dan bergerak menuju anus. Waktu kontraksi mencapai tangan kemudian berhenti, namum ototnya berusaha melintir tangan. Tangan akan cepat capai jika kontraksi otot terjadi. Cervix musti dilepaskan dan tangan menekan kearah kontraksi. Rektum akan relax sehingga cervix dapat dimanipulasi lagi.
(d) Otot rektum mungkin kontraksi, membuat dinding yang besar, keras. Cervix tidak bisa dimanipulasi dirasakan dalam kondisi ini. Kontraksi ini dapat diatasi dengan menekan kedepan ke perbatasan rektum dan usus besar.
(e) Dalam situasi latihan, kadang-kadang vagina terisi dengan udara, membuat susah untuk memegang cervix. Tekanan dengan tangan menuju vulva akan mengeluarkan udara dan memperbaiki kondisi kerja yang lebih nyaman.
(f) Kantung kemih terisi banyak air dapat menyebabkan susahnya cervix dimanipulasi. Mengusap-usap clitoris dapat menyebabkan urinasi.
Estrus (Berahi)
Estrus adalah periode ternak betina bersedia dikawin. Ini terjadi setiap 18-21 hari. Estrus juga disebut heat karena ketertarikan ternak terhadap lawan jenis selama periode ini. Pada kondisi normal betina yang heat adalah fertile pada waktu sekitar waktu heat, karena didalam ovary ada ovum yang matang. Ternak betina akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
(a) Akan tetap berdiri bila dinaiki oleh ternak lainnya.
(b) Akan mencoba menaiki ternak lainnya.
(c) Mucus keluar dari vulva atau melekat pada pantat sapi. Ini memungkinkan sapi hampir estrus, sedang estrus atau baru saja selesai estrus.
(d) Vagina nampak membengkak, memerah, bila dipegang agak hangat. (e) Sapi betina biasanya nervous, nafsu makan kurang, lebih banyak berjalan daripada biasanya, melenguh, produksi susu drastis menurun dan secara umum terangsang.
(f) Sapi betina akan malihat atau mencari pejantan dan tinggal dekat dengan pejantan.
(g) Tanda-tanda lain ekor diangkat, juga banyak mengeluarkan urin.
Waktu Inseminasi
Harus di ingat bahwa sapi fertile bila ada telur yang dapat dibuahi. Ovum hanya dapat hidup dalam jangka waktu pendek setelah ovulasi. Sapi tidak mengovulasikan ovumnya hingga estrus berakhir. Ini mungkin dari 6 – 18 jam setelah heat untuk menghasilkan yang optimum sapi harus diinseminasi pada pada 2/3 masa berahi atau beberapa jam setelah tanda-tanda estrus berakhir Secara kasar antara 24 jam period setelah awal standing heat.
Ketepatan pengamatan saat sapi benar-benar berahi ini sangat sulit. Oleh karena itu aturan menggunakan jari yang disebut Pagi-Sore sudah banyak dipakai. Bila sapi menunjukkan estrus pagi hari, maka sapi tersebut di inseminasi sore harinya. Bila sapi menunjukkan berahi sore hari, maka sapi tersebut harus di IB pagi hari berikutnya.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkomentar,semoga bermanfaat