Penyebab : Salmonella pullorum
Penularan : melalui air, makanan dan lingkungan yang terkontaminasi, penularan juga dapat terjadi akibat kanibalisme ayam yang mengalami bakterimia.
Tanda klinis : - pada ayam dewasa tidak menunjukkan gejala klinis.
- pada ayam yang baru menetas kelihatan lemah dan kemudian mati.
- Anak ayam yang sakit kelihatan ngantuk dan lemah.
- Juga terlihat penurunan nafsu makan, diare putih yang menempel, berkelompok didekat sumber panas dan menciap-ciap.
- Beberapa hari kemudian mungkin timbul gangguan pernapasan pada anak ayam yang menghirup bibit penyakit pada penetasan
Perubahan pasca mati : pada ayam dewasa biasanya tidak ada lesi, testis yang terserang mungkin atropi. Pada anak ayam yang mati kadang-kaadang terlihat basah, ada tinja keputihan seperti pasta yang menempel disekitar kloaka. Pada kasus klasik ditemukan nodul-nodul berwarna abu-abu pada satu atau lebih organ paru, hati, dinding gizard, limpa, peritoneum, dinding usus / usus buntu.
Diagnosa : isolasi dan identifikasi
Pencegahan : dengan cara monitoring dengan uji serologi secara rutin.
Pengobatan : Pada ayam pedaging kadang-kadang dilakukan pengobatan, kemudian tetap dipelihara dan dijual tanpa kerugian yang banyak. Pada ayam petelur dianjurkan untuk depopulasi. Penggunaan obat sulfa atau furazolidon atau antibiotik berspektrum luas. Obat hendaknya dicampurkan pada air minum.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah berkomentar,semoga bermanfaat