Skip to main content

PENGOBATAN KORISA (Snot/Pilek) pada Ayam, Itik, dan Puyuh

PENGOBATAN KORISA (Snot/Pilek) pada Ayam, Itik, dan Puyuh

 

Penyakit ini sudah pasti sering dialami oleh para peternak unggas, korisa bisa menyerang unggas pada semua umur khususnya umur 3 minggu hingga masa panen atau produksi.
Korisa merupakan penyakit pernafasan yang dapat merugikan peternak karena akan menurunkan produksi telur, menghambat pertumbuhan bobot untuk pedaging, biaya pengobatan yang tinggi hingga meningkatnya angka kematian pada ternak.
Korisa disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum, bakteri ini di luar induk semang akan mudah mati dan mudah diinaktivasi. Desinfektan yang efektif untuk membunuh bakteri ini antar lain iodine maupun ammonium quarterner dilakukan untuk sterilisasi kandang dengan penyemprotan.
Tanda khas serangan korisa antara lain sulit bernapas, adanya lendir atau kotoran dari hidung yang mula-mula encer dan berlanjut sampai kental seperti nanah, bau yang menyengat seperti telur busuk, muka bengkak terutama pada daerah sinus di bawah mata, mata berair seperti menangis yang lama kelamaan akan menutup dan diare.

PENULARAN :

Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan dapat terjadi karena kontak langsung pada ayam sakit, petugas kandang dan peralatan kandang yang digunakan, udara,debu, pakan atau minuman yang tecemar bakteri hemophilus gallinarum.

PENCEGAHAN :

- Vaksinasi Coryza pada umur 1 - 2 minggu untuk unggas pedaging dan umur 6 - 8 minggu untuk unggas petelur dan pengulangan umur 16 - 18 minggu
- Pemberian HERBAVIT PLUS secara rutin dapat meningkatkan imunitas unggas. Kandungan probiotik yang terdapat pada Herbavit Plus akan mendominasi bakteri positif pada tubuh unggas dan menekan pertumbuhan bakteri negatif penyebab penyakit korisa, sedangkan kandungan herbal yang terdapat didalamnya berfungsi sebagai antibiotik alami yg membasmi bakteri negatif penyebab korisa. Kandungan lain seperti vitamin, asam amino, enzim dan mineral akan mempercepat proses penyembuhan jika unggas terkena penyakit korisa.
- Desinfeksi kandang secara rutin dapat dilakukan dengan penyemprotan desinfektan yg mengandung iodine atau ammonium quartener setiap bulan dan penyemprotan kandang dengan probiotik dapat dilakukan setiap minggu sekali, bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

PENGOBATAN :

Ramuan jamu tradisional yang dapat digunakan:
Resep A + HERBAVIT PLUS/Probiotik Broiler
Tepung beras padi 150 gram.
Kencur 100 gram, ditumbuk halus.
Jahe sebanyak 25 gram atau kurang lebih 1 jari tangan, diparut.
Bahan tersebut digilas dengan pipisan (lumpang) hingga halus dan tercampur merata. Ramuan ini dibentuk pil sebesar biji jagung, lalu dijemur hingga kering. Pil disuapkan dua kali sehari (pagi dan sore).
Resep B + HERBAVIT PLUS/Probiotik Broiler
Bahan: 5 ibu jari rimpang jahe di cuci bersih dari tanah yang melekat, biarkan dengan kulitnya lalu memarkan atau gepuk, 1 liter air, Gula batu atau gula aren 5 sm
Cara membuat: Rebus jahe dengan 1 liter air hingga mendidih, kurang lebih selama 15 - 20 menit. Setelah selesai, dinginkan, lalu saring. Tambahkan gula batu. Tambahkan 10 liter air, berikan sebagai air minum pada ayam.
Untuk mempercepat proses penyembuhan bisa memadukan dengan antibiotik Colibact lewat air minum diberikan bersamaan dengan Resep tsb atau Injeksi dengan Colibact Inj.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Ilmu Kesehatan Ternak (IKT) | Nekropsi

BAB I PENDAHULUAN     Nekropsi merupakan pemeriksaan kondisi jaringan tubuh ternak yang dilakukan dengan cara membedah atau membuka rongga tubuh sehingga fisik organ dalam ternak dapat diamati. Dalam penggunaanya, nekropsi banyak digunakan dalam hal pemeriksaan unggas yang diduga telah terjangkit penyakit. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui penyakit yang diderita oleh unggas sehingga dapat ditentukan penanganan yang tepat untuk menanggulangi penyakit tersebut agar peternakan terhindar dari kerugian finansial yang lebih besar. Maka dari itu nekropsi sangat penting untuk dipelajari, mengingat pentingnya menjaga kesehatan unggas dalam keberlangsungan usaha peternakan.     Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih terlatih dalam melakukan nekropsi pada unggas dan mampu menganalisa penyakit yang diderita oleh unggas. Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan lebih memahami secara mendalam mengenai karakteristik penampilan luar dan organ da...

Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Kambing

Organ tubuh luar terdiri dari atas kepala, kaki depan, kaki belakang, total kaki, kulit, ekor, otak, mata dan lidah. Organ tubuh dalam terdiri dari total organ tubuh dalam, total saluran pencernaan, darah dan lemak hasil ikutan internal. Ternak kambing memberikan beberapa keuntungan bagi petani peternak, antara lain : 1) Sebagai ternak penghasil daging, susu, Wit dan pupuk, 2) sebagai hewan tabungan,   3) cepat berkembang biak dan beranak lebih dari satu dalam satu kali melahirkan, 4) modal yang diperlukan relatif kecil, 5) kandang dan pemeliharaamya sederhana dan tidak membutuhkan tenaga yang banyak, 6) dapat menggunakan limbah pertanian sebagai makanan dan 7) mempunyai resiko pemeliharaan gang kecil. Pertumbuhan tubuh sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan bagian-bagian tubuh yang terdiri atas organ-organ tubuh luar dan dalam.   Sebagian dari organ-organ ini adalah organ yang masak dini, hal ini karena organ tersebuk merupakan organ pengatur dan penunjang aktifitas tubuh, s...

Sistem Reproduksi Hewan Ruminansia Jantan

Tugas utama hewan jantan/pejantan secara alamiah adalah memproduksi semen/spermatozoa yang subur dan menempatkanya  dalam alat kelamin betina dengan tepat.  Tugas ini dilaksanakan oleh organ reproduksi primer dan sekunder.   Organ reproduksi primer pada hewan jantan yaitu testis. Sedangkan   organ   reproduksi   sekunder   terdiri   dari   epididymis,   vas deferens, uretra, kelenjar vesikularis, kelenjar prostate dan kelenjar bulbouretralis/cowper dan penis. Secara alamiah fungsi esensial dari seekor pejantan adalah menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa yang cukup, aktif dan infertil serta secara sempurna mampu meletakkannya ke dalam saluran reproduksi betina. Semua proses fisiologis dalam tubuh ternak jantan, baik secara langsung maupun tidak langsung, menunjang produksi dan kelangsungan hidup spermatozoa.  Namun demikian pusat kegiatan dari kedua proses ini terletak pada orga...